Kita harus membagi grounding menjadi beberapa tipe grounding, yaitu:
1. Signal Ground
Signal Ground harus berpusat pada Main Device (Controller, FF Host, DCS, PLC, dsb.), dimana Main Device dihubungkan ke Earth. Semua Field Device floating (shield drain wire tidak dihubungkan ke device itu sendiri - seperti dikatakan Pak Setyohadi dibawah), tetapi pada setiap junction box / marshalling semua shield drain wire harus tetap dihubungkan yang pada akhirnya drain wire akan terhubung ke Earth di Main Device.
2. Power Ground
Power Ground harus berpusat pada Power Generating Device, dimana Neutral dihubungkan ke Earth.
3. Body Ground
Panel / Enclosure body harus dihubungkan ke Earth terdekat (local) untuk melindungi personel yang bekerja disekitar panel / enclosure agar tidak terkena electric shock. Kalau kita menggunakan Surge Protector, ground juga harus dihubungkan ke local earth. Surge Protector adalah isolated dan baru membuang energinya pada ambang batas tegangan tertentu, dan device diproteksi dengan fuse.
Ketiga tipe ground tersebut harus isolated (tidak saling dihubungkan satu dengan yang lain), karena masing-masing mempunyai earth point sendiri. Menghubungkan satu atau lebih tipe ground diatas bisa menyebabkan ground loop karena akan terjadi multiple earthing. Sebagai standard (semua standard), panel / enclosure harus mempunyai 3 jenis ground bar, dimana Body Ground attached padapanel / enclosure body, sedangkan dua ground bar lainnya harus isolated.
Menjawab pertanyaan Mas Setyohadi, ketiga tipe ground tersebut harus dipisah / isolated satu terhadap yang lain (resistansi sebesar mungkin); Resistansi Earth sekecil mungkin. Memang agak membingungkan kalau kita bekerja di Power Generating Plant, seperti pengalaman saya di Pembangkit Kamojang, disitu hanya ada satu ground yang di-asumsi = earth, jadi ketiganya disatukan. Ukuran Ground cable juga harus diperhatikan current carrying capacity-nya agar tidak panas atau menjadi fuse; untuk signal ground, standard drain wire dari signal cable sudah cukup karena tujuannya adalah membuang potential dari EMI dan RFI; sedangkan untuk Power Ground dan Body Ground (terutama apabila menggunakan surge protector), kA rating harus diperhitungkan.
Sebagai tambahan:
Khusus untuk signal dengan frekwensi tinggi - orde MHz ~ GHz, seperti Ethernet 100/1000BaseTx (copper screened/shielded twisted pair), grounding diperlakukan secara khusus. Kalau pada butir 1 diatas (low frequency) field end harus floating, pada frequency tinggi setiap ujung shield/screen harus grounded, karena pada frequency tinggi shield/screen menjadi semacam antenna dan akan timbul standing wave. Umumnya high frequency signal cable jaraknya tidak terlampau panjang, sehingga kita bisa memasang grounding grid (anyaman bujur sangkar) yang dihubungkan ke Earth. Semua screen/shield di-ground ke Grounding Grid tersebut.
No comments:
Post a Comment